Selasa, 15 Januari 2013

Masih Banyak Orang Mengira Ludah & Injak Jarum Bekas Bisa Tularkan AIDS

Selama ini HIV/AIDS hanya dapat terdeteksi dengan melakukan tes darah. Agar tak tertular, sejumlah metode pencegahan pun dikampanyekan tapi nyatanya masih banyak orang yang berpikir hal-hal seperti gigitan atau menginjak jarum bekas dapat menularkan AIDS.

Bahkan menurut sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh National Aids Trust, hampir separuh orang Inggris tak tahu-menahu bagaimana HIV bisa hinggap di tubuh seseorang. Bahkan dari survei yang melibatkan sekitar 12.000 orang ini terungkap bahwa 46 persen orang Inggris percaya HIV dapat diperoleh dari hal-hal yang tak biasa seperti diludahi.

"Kami berkali-kali membaca berbagai kisah dari media massa tentang bagaimana orang-orang berbondong-bondong menjalani tes HIV setelah diludahi, digigit atau menginjak jarum bekas di taman, meskipun risiko HIV dari sejumlah hal ini hampir tidak ada atau sangat rendah," ungkap Deborah Jack dari National Aids Trust.

"Padahal kesalahpahaman seperti ini hanya akan menyebabkan kecemasan yang tak beralasan sekaligus memunculkan stigma atau diskriminasi terhadap pengidap penyakit ini. Masalahnya stigma ini bisa merusak hidup pengidap, termasuk mengalihkan perhatian dari faktor risiko HIV yang lebih besar di Inggris yaitu seks tak aman," tambahnya.

Dari survei ini juga diperoleh data bahwa hanya 4 dari 10 orang yang tahu betul bahwa infeksi HIV di Inggris diakibatkan oleh seks tanpa perlindungan. Padahal selain seks bebas, HIV hanya dapat ditularkan dari penggunaan jarum yang telah terkontaminasi oleh dua orang atau lebih secara bersamaan dan antara ibu pengidap HIV dengan bayinya lewat proses persalinan atau pemberian ASI.

Uniknya lagi, survei ini pun menemukan bahwa publik masih mengira HIV lebih banyak terjadi pada tahun 1980-an dan 1990-an dibandingkan sekarang, dengan mayoritas pengidapnya adalah kaum homoseksual.

"Banyak yang salah paham bahwa HIV adalah masalah di masa lalu. Faktanya jumlah pengidap HIV di Inggris sendiri mencapai 96.000 orang pada tahun 2011, dengan 6.280 diantaranya baru didiagnosis tahun ini juga," tutup Jack seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (15/1/2013).

Untuk itu, menurutnya pemerintah harus segera didesak untuk makin gencar mengkampanyekan bahwa HIV itu masih ada, bahkan lebih parah dari sebelumnya dan salah satu cara vital untuk mengurangi penularannya adalah dengan melakukan seks aman atau terlindung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar