Selasa, 15 Januari 2013

Pengaruh Bahasa Asing dalama Perkembangan Bahasa Indonesia


Jaman semakin berkembang dan era globalisasipun tidak dapat dipungkuri oleh bangsa Indonesia. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, bahasa asing sudah sangat jelas berpengaruh terhadap bahasa Indonesia. Bahasa asing yang sangat signifikan mempunyai pengaruh yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Adanya tuntutan yang mengharuskan rakyat Indonesia untuk mempelajari bahasa ini. Oleh karena itu, terjadi dampak-dampak dari bahasa asing (dalam kasus ini penulis menggunakan studi kasus bahasa Inggris) terhadap bahasa Indonesia secara umum. Berikut merupakan pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia yang penulis rasakan.

Setiap pengaruh tentu akan menghasilkan suatu hal yang positif ataupun negatif. Dalam konsep agama Hindu dikenal dengan adanya hukum rwa bhineda (hal yang berlawanan), hal tersebut pasti terjadi pada semua kasus. Pada tulisan ini, penulis akan mengemasnya dalam dua pengaruh yaitu positif dan negatif. Pengaruh positif bahasa asing terhadap bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut :


Menambah perbendaharaan bahasa Indonesia dengan adanya kata serapan. Dengan ini bahasa Indonesia bisa semakin berkembang karena adanya tuntutan jaman (era globalisasi). Kata serapan ini sendiri merupakan kata dalam bahasa asing yang telah di-Indonesia-kan. Contoh kata serapan yang sering kita gunakan, artist [bahasa Inggris] – artis [bahasa Indonesia]. Jadi terlihat bahwa bahasa Indonesia akan semakin kaya dengan adanya kata-kata baru yang berasal dari bahasa asing.


Mungkin hal ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia dapat bersaing secara global dengan penggunaan bahasa asing yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Sedangkan untuk pengaruh negatif yang penulis rasakan adalah sebagai berikut :


Mulai tergesernya bahasa Indonesia karena sebagian besar masyarakat Indonesia lebih mementingkan untuk mempelajari bahasa asing yang lebih menjanjikan untuk kedudukan dan taraf ekonomi yang lebih baik. Sebagai contoh, sebagian besar (hampir semua) perusahaan mengutamakan pelamar dapat berbahasa Inggris tetapi jarang perusahaan yang mengutamakan dapat berbahasa Indoensia.


Tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi kacau karena adanya pengaruh bahasa asing. Hal ini terlihat dari terciptanya bahasa kombinasi (gado-gado) karena pada saat ini menjadi suatu tren, seperti contoh open house dan stop maupun adanya gabungan kalimat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Hal lain yang terlihat yaitu tidak diperhatikannya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa baku), penggunaan bahasa Indonesia tidak tertata dan digunakan dalam tujuan agar bisa dimengerti saja.

Pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia di jaman globalisasi ini tidak dipungkuri dapat menyebabkan pengaruh positif maupun negatif. Pada situasi bangsa Indonesia saat ini yang masih merupakan negara berkembang sehingga menyarankan penggunaan bahasa asing agar dapat bersaing dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Tetapi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa juga tidak boleh diabaikan dan tetap harus dipertahankan keberadaanya (dalam konteks bahasa baku atau bahasa Indoensia yang baik dan benar). Semua itu tergantung kembali kepada setiap individu masyarakat Indonesia dan jangan sampai bahasa asing menggeser bahasa nasional bangsa Indonesia.


Kata-kata serapan memang menambah pembendeharaan kosa-kata bahasa Indonesia. Namun, penyerapan atau peminjaman kata-kata asing tersebut juga akan menimbulkan kerancuan, keragu-raguan, atau kekeliruan.
Contoh:
(a)   Akses dan Ekses
Dua kata ini memiliki kemirpan dalam ejaannya, tetapi memiliki arti yang berbeda.
ð>  Akses berasal dari access yang berarti jaln penghubung, kemudahan untuk mendapatkan sesuatu, kemudahan untuk menemui seseorang.
ð>  Ekses berasal dari kata Excess yang berarti berlebihan atau kelebihan, lebih dari seharusnya, perilaku yang melanggar moralitas dan kemanusiaan.


(b)  Even dan Event
ð>  Kata even memiliki  arti rata, datar, genap, ama, bahkan.
ð>  Kata Event mengandung arti pertistiwa,kejadian,pertandingan.


(c)   Moment atau momen dan momentum
ð>  Moment atau momen berkaitan dengan waktu
ð>  Momentum berkaitan dengan gerak, dorongan, dan kekuatan.


(d)   Reformasi dan Anarki
ð>  Reformasi berasal dari kata to reform yang berarti memperbaiki (menjadi lebih baik). Namun, reformasi juga berarti perbaikan dalam tatanan social, politik, pemerintahan, dll.
ð>  Anarki berasal  dari kata anarchy berarti kekacauan. Selain itu, anarki juga mengabaikan atau tidak mengakui adanya hokum peraturan dan kekuasaan pemerintah.
Dari penjelasan tersebut, jelaslah bahwa anarki bertentangan dengan reformasi dan bukan bagian dari reformasi.



(a)   Legal dan Legimate
Dalam bahasa Indonesia, kedua kata ini memiliki arti sah (sah menurut hukum atau konstitusi).  Lawan kata legal adalah illegal atu illegal, sedangkan lawan kata dari legitimate adalah illegitimate.
ð>  Legal biasanya berkaitan dengan hokum, misalnya pemalsuan ijazaah adalah perbuatan illegal.

ð>  Kata legitimate biasanya digunakan untuk pemerintahan, misalnya pemerintah yang legitimate merupakan pemerintahan yang dipilih oleh rakyat.



(b)   Kerancuan dalam proses penyerapan


ð>   Pada harian Pikiran Rakyat yang terbit tanggal 18 November 2000, pada halaman 4 (empat) terdapat judul berita sebagai berikut : “Karetaker Gubernur Banten Hari ini Dilantik Mendagri”.  Kata caretaker dipakai sebagai pengganti  caretaker (baca:keteike) yang artinya pejabat sementara. Penyerapan seperti ini jelas tidak benar.


ð>  Akhir-akhir ini banyak pejabat atau petinggi Negara menggunakan gabungan kata”kebohongan politik”. Bandingkan dengan kata-kata berikut:
-          Public opinion = opini pubic =pendapat umum.
-          Public figure = tokoh public = tokoh masyarakat.
Jadi, kata “kebohongan publik” = public lie = kebohongan rakyat. Namun, rakyat berbohong kepada siapa?  Agar tidak menimbulkan kerancuan, sebaiknya kata tersebut dinyatakan berbohong kepada rakyat atau tidak mengatakan yang sebenarnya kepada rakyat.



(c)   Okay
Dalam bahasa Inggris kata ‘okay’ berarti ‘lumayan’, ‘cukuo baik’, atau ‘saya setuju’, tergantung dengan konteks .


ð>   A: Why don’t we go to shop?     ==>   A: Anda ingin ke toko?
B: Okay                                                           B: Oke
Dalam konteks ini kata okay dan oke mengandung arti yang sama.


ð>  Oh, that place is okay I guess.  ==>     Tempat itu lumayan menurut indah menurut saya.
Dalam konteks ini arti dari kata ‘okay’ dan ‘oke’ berbeda. Sejak kata ‘oke’ masuk bahasa Indonesia artinya sudah berubah terlalu jauh untuk digunakan untuk terjemahan langsung dalam contoh ini.


ð>   Who okayed this deal?  ==>         Siapa yang menandatangani persetujuan ini?
Pennggunaan ‘okay’ ini belum terbiasa dalam bahasa Inggris, jadi tidak aneh bahwa artinya tidak ada dalam bahasa Indonesia.


Dari contoh di atas, dapat diketahui ada terdapat perbedaan di antara ‘oke’ dan ‘okay’. Kata ‘oke’ dapat diartikan ’saya dapat’  atau  ‘unggul’ tidak ada dalam bahasa Inggris. Contoh penggunaannya dapat dilihat dalam slogan stasiun televise RCTI, ‘Semakin Oke”. Jika kata ‘oke’ masih ada artinya sama dengan kata ‘okay’ dalam bahasa Inggris, penggunaan ini tidak mungkin, karena tidak ada kampanye iklan yang harap meyakinkan penontonnya bahwa acaranya “semakin lumayan”.
Dari beberapa  contoh di atas terlihat jelas bahwa bahasa Inggris sangat mempengaruhi pemakaian kosa-kota dan bahkan struktur bahasa  Indonesia. Banyak kata yang mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi terkadang dapat  menimbulkan kerancuan dalam pemakaiannya. Bahkan, pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sering digabungkan dalam satu rangkaian kalimat. Hal ini terjadi  supaya  orang yang menggunakannya akan terlihat lebih modern.
Penyerepan kosa-kata tersebut dapat menambah pembendaharaan kosa-kota Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mempermudah kita  berinteraksi  khususnya kepada negar-negara lain. Namun.penyerapan kosa-kota  tersebut  jangan diterima  begitu saja. Dalam proses penyerapan harus dapat dilakukan dengan selektif, supaya karakteristik dari bahasa Indonesia tidak akan hilang.



Nama : Yopi Winarko
NPM : 18110685
Kelas : 3KA34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar