Selasa, 15 Januari 2013

Masih Banyak Orang Mengira Ludah & Injak Jarum Bekas Bisa Tularkan AIDS

Selama ini HIV/AIDS hanya dapat terdeteksi dengan melakukan tes darah. Agar tak tertular, sejumlah metode pencegahan pun dikampanyekan tapi nyatanya masih banyak orang yang berpikir hal-hal seperti gigitan atau menginjak jarum bekas dapat menularkan AIDS.

Bahkan menurut sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh National Aids Trust, hampir separuh orang Inggris tak tahu-menahu bagaimana HIV bisa hinggap di tubuh seseorang. Bahkan dari survei yang melibatkan sekitar 12.000 orang ini terungkap bahwa 46 persen orang Inggris percaya HIV dapat diperoleh dari hal-hal yang tak biasa seperti diludahi.

"Kami berkali-kali membaca berbagai kisah dari media massa tentang bagaimana orang-orang berbondong-bondong menjalani tes HIV setelah diludahi, digigit atau menginjak jarum bekas di taman, meskipun risiko HIV dari sejumlah hal ini hampir tidak ada atau sangat rendah," ungkap Deborah Jack dari National Aids Trust.

"Padahal kesalahpahaman seperti ini hanya akan menyebabkan kecemasan yang tak beralasan sekaligus memunculkan stigma atau diskriminasi terhadap pengidap penyakit ini. Masalahnya stigma ini bisa merusak hidup pengidap, termasuk mengalihkan perhatian dari faktor risiko HIV yang lebih besar di Inggris yaitu seks tak aman," tambahnya.

Dari survei ini juga diperoleh data bahwa hanya 4 dari 10 orang yang tahu betul bahwa infeksi HIV di Inggris diakibatkan oleh seks tanpa perlindungan. Padahal selain seks bebas, HIV hanya dapat ditularkan dari penggunaan jarum yang telah terkontaminasi oleh dua orang atau lebih secara bersamaan dan antara ibu pengidap HIV dengan bayinya lewat proses persalinan atau pemberian ASI.

Uniknya lagi, survei ini pun menemukan bahwa publik masih mengira HIV lebih banyak terjadi pada tahun 1980-an dan 1990-an dibandingkan sekarang, dengan mayoritas pengidapnya adalah kaum homoseksual.

"Banyak yang salah paham bahwa HIV adalah masalah di masa lalu. Faktanya jumlah pengidap HIV di Inggris sendiri mencapai 96.000 orang pada tahun 2011, dengan 6.280 diantaranya baru didiagnosis tahun ini juga," tutup Jack seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (15/1/2013).

Untuk itu, menurutnya pemerintah harus segera didesak untuk makin gencar mengkampanyekan bahwa HIV itu masih ada, bahkan lebih parah dari sebelumnya dan salah satu cara vital untuk mengurangi penularannya adalah dengan melakukan seks aman atau terlindung.

Ini Caranya Agar Bisa Banyak Makan Daging Tanpa Takut Kolesterol


Banyak orang susah menikmati makanan enak karena takut kolesterol. Kolesterol dalam jumlah banyak bisa mengendap dalam aliran darah dan memicu berbagai penyakit, mulai dari serangan jantung hingga stroke. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan anggur merah.

Senyawa berbahaya dari daging akan tertimbun dalam aliran darah saat makanan dicerna dan membentuk kolesterol jahat, perusak pembuluh darah dan pemicu penyakit jantung. Meminum segelas anggur merah saat makan daging merah ternyata dapat menangkal penumpukan kolesterol.

Peneliti menemukan bahwa antioksidan dalam anggur yang dikenal sebagai polifenol menghentikan proses penyerapan ini. Akibatnya, kolesterol tidak masuk ke dalam aliran darah dan tidak jadi menyebabkan kerusakan.

"Daging kaya akan lemak tak jenuh ganda dan kolesterol. Temuan kami bisa memberikan penjelasan mengenai hubungan antara konsumsi daging dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Produk yang kaya polifenol secara signifikan dapat mengurangi efek berbahaya tersebut," kata Profesor Ron Kohen dari Hebrew University of Jerusalem seperti dilansir Telegraph, Rabu (16/1/2013).

Dalam penelitian ini, 14 orang peserta penelitian diberi makan berupa potongan daging kalkun dan diminta menghindari daging lain, termasuk daging ikan. Kelompok lain diberi makanan yang sama, tapi disertai segelas anggur merah. Kedua kelompok diminta meneruskan perilaku makan ini selama 4 hari.

Hasil penelitian yang dimuat Journal of Functional Foods menunjukkan bahwa peserta yang makan daging saja mengalami peningkatan senyawa malondialdehid dalam aliran darahnya setelah makan. Senyawa ini lantas dimodifikasi menjadi kolesterol sehingga kadar kolesterol dalam darah ikut naik.

Setelah 4 hari, tingkat kolesterol pada peserta yang makan daging saja meningkat sebesar 97 persen. Tapi pada peserta yang makan daging dan anggur merah, kadar kolesterolnya tidak berubah, bahkan mengalami penurunan pada beberapa kasus.

Penelitian lain yang dilakukan di Selandia Baru juga menemukan bahwa makan sayuran seperti kentang dan daging merah dapat membantu mengurangi senyawa berbahaya yang dihasilkan saat proses pencernaan.

Perilaku Seks Berisiko Bisa Jadi Didasari 4 Hal Ini


Bagi sebagian orang perilaku seks berisiko adalah hal biasa, meski tentu saja risikonya tak dapat diremehkan begitu saja. Belum lagi pelaku seks berisiko seringkali tak menggunakan pelindung yang dapat mengakibatkan infeksi menular seksual atau kehamilan yang tak diinginkan.

Kendati begitu, pelaku seks berisiko diketahui memiliki alasan atau latar belakang tersendiri yang dapat menjelaskan perilakunya ini. Para pakar pun berhasil mengungkap sejumlah faktor mengapa beberapa orang cenderung terlibat dalam aktivitas seksual yang tidak aman seperti dikutip dari mid-day, Minggu (13/1/2013).

1. Kekerasan di masa lalu
Sebuah studi mengungkapkan wanita yang pernah menjadi saksi mata atas tindak kejahatan yang ada di sekitarnya atau mengalami pelecehan akan lebih cenderung terlibat dalam perilaku seks berisiko. 

Bahkan wanita yang pernah mengalami kekerasan saat masih kecil atau sudah dewasa juga enggan berkompromi untuk melakukan seks yang aman seperti tak bersedia menggunakan kondom, sering gonta-ganti pasangan seksual hingga penyalahgunaan alkohol dan narkoba sebelum bercinta.

2. Homoseksual
Pria homoseksual atau gay yang merasa tidak diinginkan secara seksual akan lebih sering terlibat dalam perilaku seksual yang berisiko. Pasalnya pria gay banyak menghadapi stigmatisasi, penghindaran atau bahkan penolakan langsung dari orang normal, padahal kondisi semacam ini dapat memunculkan depresi, kecemasan dan penyalahgunaan alkohol pada pria gay, termasuk seks yang tak aman.

3. Pengaruh alkohol
Alkohol telah dipastikan mampu mendorong seseorang untuk terlibat dalam seks yang tak aman atau terlindung. Bahkan menurut sebuah studi, semakin banyak alkohol yang dikonsumsi maka semakin besar niat seseorang untuk melakukan seks tak aman.

Kesimpulan itu diperoleh setelah peneliti melakukan 12 percobaan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara alkohol dengan seks tak aman. Hasilnya peneliti menemukan bahwa alkohol mempengaruhi proses pembuatan keputusan orang yang meminumnya.

Bahkan dampak tersebut terus meningkat seiring dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Dalam hal ini adalah keputusan orang yang meminum alkohol untuk terlibat dalam seks tak aman.

4. Kebiasaan sexting
Sebuah studi mengungkapkan tentang peningkatan jumlah remaja perempuan yang melakukan sexting dan mengirimkan foto-foto eksplisit ke pacar-pacar mereka lewat ponsel. 

Dalam studi yang melibatkan partisipan berusia 14-15 tahun itu juga terungkap bahwa 4 dari 10 remaja perempuan merasa mengambil foto telanjang dada itu tak masalah. Selain itu 1 dari 6 gadis di bawah umur juga mengklaim berpose telanjang bulat di hadapan orang lain bukanlah hal yang tak pantas dilakukan.

Agar Tak 'Tularkan' Penyakit ke Bayi, Wanita Harus Lulus Tes Ini


Bagi beberapa orang cinta itu buta, tapi jangan sampai menimbulkan penyesalan nantinya. Walau sudah saling mencintai dan mengerti satu sama lain, pasangan yang tengah dilanda asmara yang berniat menikah sebaiknya melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Kondisi kesehatan perlu diperiksa untuk mengetahui adanya gangguan yang mengancam keturunan atau pasangan yang dicintai. Masalahnya, ada beberapa penyakit yang bisa ditularkan dari hubungan suami istri, namun si pengidap tak menyadari dan menularkan ke pasangannya.

Tak hanya itu, ada beberapa penyakit genetik yang tersembunyi dan baru menimbulkan petaka bagi keturunan pasangan. Misalnya penyakit thalasemia dan perbedaan rhesus darah. Ada juga infeksi mikroba yang tak terlihat dari permukaan namun berbahaya bagi janin di dalam rahim.

Itulah sebabnya mengapa pria ataupun wanita yang hendak melangsungkan sebaiknya melakukan pre marital check up atau pemeriksaan kesehatan sebelum menikah. Secara garis besar, jenis pemeriksaan untuk pria maupun wanita sama, hanya saja wanita mendapat beberapa tambahan.

"Pada wanita pemeriksaannya lebih banyak karena untuk mengetahui adanya kemungkinan infeksi yang bisa berbahaya bagi janin. Pemeriksaan ini disebut pemeriksaan TORCH," kata Astri Setiyawati dari Laboratorium Klinik Prodia kepada detikHealth seperti ditulis Rabu, (16/1/2013).

TORCH adalah singkatan dari Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes, yaitu gangguan kehamilan yang disebabkan virus dan bisa membahayakan janin. Seorang wanita bisa terinfeksi virus ini lewat berbagai macam hal seperti memelihara kucing atau anjing, sering makan sayuran mentah atau steak tidak matang dan pernah melakukan kontak dengan penderita.

Pemeriksaan TORCH sendiri terdiri atas 4 macam pemeriksaan, yaitu:

1. Anti Rubella
Infeksi Rubella pada ibu hamil dapat menyebabkan kelainan pada janin. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan, maka risiko terjadinya kelainan adalah 50 persen. Jika infeksi terjadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25 persen

Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan tubuh sebelum hamil. Jika ternyata belum punya kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.

2. Anti Toxoplasma
Penyakit toxoplasma disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondi. Gejalanya mirip gejala influenza, timbul rasa lelah, demam dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Wanita hamil yang terinfeksi Toxoplasma bisa menyebabkan keguguran, lahir mati atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan.

Pada Toxoplasmosis bawaan, gejalanya dapat muncul setelah dewasa berupa kelainan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis atau radang otak. Untuk mengetahui keberadaan parasit ini, diperlukan pemeriksaan laboratorium Anti Toxoplasma IgG.

3. Anti CMV
Penyakit CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo yang serumpun dengan virus Herpes. Virus ini dapat tinggal tanpa menunjukkan gejala di dalam tubuh.

Jika ibu hamil terinfeksi, janin yang dikandung berisiko tertular sehingga mengalami gangguan seperti pembesaran hati, sakit kuning, pengapuran otak, tuli, retardasi mental dan lain-lain. Untuk mendeteksi adanya virus ini, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium Anti CMV

4. Anti HSV
Infeksi herpes pada kelamin disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini menyebar melalui percikan air ludah atau melalui kontak seksual. Sekitar 80 persen infeksi ini masuk ke dalam tubuh bayi lewat mata, kulit, mulut dan saluran pernapasan bayi saat persalinan.

Sekitar 50 persen virus HSV akan menyebar ke seluruh tubuh, sehingga menyerang hati, kelenjar adrenal dan organ tubuh lain. Biasanya terjadi saat bayi berusia 9 -11 hari. Angka kematian pada bayi yang terinfeksi adalah 80 persen apabila tidak diobati.

Survei: 87% Anggap Perlu Cek Kesehatan Sebelum Nikah, 11% Tak Perlu



Tidak semua orang menganggap penting tes kesehatan sebelum menikah alias premarital medical check up. Beberapa orang menganggapnya tidak penting karena lebih baik menerima calon pasangan apa adanya. Bagaimana menurut anda?

Survei kecil-kecilan yang dilakukan, menunjukkan bahwa sebagian besar pembaca, yakni 87 persen menganggap premarital check up penting untuk dilakukan. Hanya 11 persen yang menganggap tidak perlu, sementara 2 persen sisanya tidak tahu.

Alasan pembaca menilai perlu melakukan premarital check up antara lain untuk mendeteksi adanya penyakit yang bisa menular ke pasangan atau bahkan keturunannya. Jika sudah terdeteksi, maka akan lebih mudah untuk dicegah ataupun justru disembuhkan.

Sebagian pembaca yang menganggap premarital check up tidak perlu dilakukan juga memiliki alasan tersendiri. Kebanyakan lebih memilih untuk menerima pasangan apa adanya, termasuk gangguan dan berbagai keterbatasan yang menyangkut kesehatannya.

Analisis Kasus Bagaimana Upaya Agar Bahasa Indonesia menjadi Tuan Rumah di Negara Sendiri


1. Mempopulerkan Bahasa Indonesia Melalui Dunia Entertainment
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi milik bangsa Indonesia yang memiliki kemiripan dengan bahasa Melayu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang termasuk paling mudah untuk dipelajari dan dimengerti karena bahasa Indonesia tidak membutuhkan penggunaan nada, tambahan partikel di setiap kata, maupun perubahan kata akibat perbedaan waktu seperti yang terdapat pada beberapa bahasa milik negara lain. Dengan perkembangan zaman yang semakin modern, penggunakan bahasa dunia (seperti bahasa Inggris) menjadi tuntutan utama yang harus dipenuhi seseorang dalam dunia pekerjaan. Hampir semua jenis pekerjaan membutuhkan pekerja yang mampu berbahasa Inggris. Hal ini membuat mulai bermunculan sekolah maupun universitas bertaraf internasional. Sebenarnya, tidak ada yang salah jika masyarakat Indonesia belajar bahasa percakapan dunia. Namun jangan sampai hal ini membuat kecintaan seseorang terhadap bahasa Indonesia menjadi berkurang. Bahkan sampai tidak mengetahui tata cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika masyarakat Indonesia sendiri saja tidak mencintai bahasanya sendiri, lalu siapa yang akan melestarikan warisan bangsa Indonesia?

Menyimak tentang kepopuleran negara Korea saat ini, mulai banyak sekali masyarakat dunia (termasuk orang Indonesia) yang berbondong-bondong mempelajari segala sesuatu tentang Korea seperti budaya dan bahasanya. Melalui dunia entertainment, popularitas negara Korea semakin lama semakin berkembang. Drama, film, maupun musik Korea pun laku di kancah internasional. Kebudayaan bangsa Korea yang menarik mengakibatkan masyarakat negara luar tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang kebudayaan negara Korea. Khalayak muda Indonesia juga tidak ketinggalan untuk mengikuti perkembangan dunia entertainment yang sedang terjadi di negara ginseng tersebut. Ketertarikan terhadap dunia hiburan Korea juga membuat banyak anak muda Indonesia yang tertarik untuk mempelajari bahasa Korea. Sangat disayangkan bahwa saat ini banyak anak-anak muda yang lebih mengerti tentang kebudayaan luar dibandingkan dengan kebudayaannya sendiri.
Membuat masyarakat lokal dan asing tertarik dengan dunia entertainment Indonesia akan membuat mereka juga tertarik dengan kebudayaan bahkan bahasa dari negara Indonesia. Menciptakan drama dan sinetron berkualitas yang dapat dijual di pasar internasional akan membuat masyarakat dunia penasaran akan negara Indonesia. Hal ini akan membuat mereka tertarik untuk mempelajari segala sesuatu tentang Indonesia. Penyanyi berbakat yang dimiliki Indonesia juga bisa menjadi aset penting bagi negara Indonesia untuk memperkenalkan bahasa Indonesia. Dengan menciptakan lagu yang enak didengar juga lirik lagu yang berkualitas akan membuat masyarakat asing tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia.
Untuk saat ini, kita mengetahui bahwa ada begitu banyak sinetron, film, atau pun lagu yang tidak membangun. Bahkan, banyak dari karya-karya tersebut yang secara tidak langsung memberi contoh yang buruk bagi masyarakat Indonesia. Akibatnya, sebagian besar masyarakat Indonesia sendiri beralih pada suguhan luar negeri karena karya-karya asing lebih menarik untuk dijadikan hiburan. Salah satu alasan di atas merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh para seniman agar dapat menciptakan karya seni yang tidak hanya dapat dijual namun apa yang dijual tersebut dapat memberikan keuntungan dari berbagai aspek.
Dunia entertainment Indonesia yang dapat dikenal oleh masyarakat dunia pastinya akan memberikan dampak positif yang berlimpah-limpah bagi negara Indonesia. Membuat masyarakat asing tertarik akan kebudayaan Indonesia tidak hanya membuat mereka tertarik untuk mempelajari kebudayaan dan bahasa Indonesia, namun juga tertarik untuk berkunjung ke Indonesia. Dengan begitu, devisa negara dari sisi kepariwisataan akan semakin meningkat. Hal ini tentunya akan semakin membuat negara Indonesia semakin dikenal oleh dunia. 

2. Berbahasa: Mempertahankan Jati Diri di Negeri Sendiri
Berniat mengetahui tentang kedudukan bahasa Indonesia di tanah air sendiri, sampailah penulis di sebuah situs milik Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tercantum di dalamnya mengenai Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia yang notabene merupakan tes untuk mengukur kemampuan berbahasa Indonesia melaui tes tertulis dan lisan yang sasarannya adalah karyawan instansi pemerintah maupun swasta. Timbul pertanyaan apakah uji ini cukup efektif dan menarik untuk dilakukan sementara bahasa Indonesia semakin termarginalkan di tengah kompetisi global dan justru tidak dianggap lebih penting untuk ditonjolkan dibandingkan bahasa asing.

a)Bahasa Indonesia, Bahasa Nasional, Karakter Bangsa
Bahasa merupakan ciri utama dari identitas manusia serta simbol nasional dan identitas etnik yang kuat. Ketika mendengar seseorang berbicara, kita dapat langsung menduga gender, level pendidikan, umur, profesi dan asal orang tersebut (Spolsky, 1999). Sebagai bahasa nasional yang mempunyai kedudukan sebagai lambang kebanggaan, lambang identitas, alat pemersatu dan alat penghubung antardaerah, maka semakin bahasa Indonesia memasyarakat dan mengakar dalam diri setiap warganya, semakin kuatlah jati diri mereka sebagai bangsa Indonesia. Sayangnya, terkadang justru masyarakat Indonesia tidak merasa bangga terhadap bahasa Indonesia. Kurang intensifnya pelatihan bahasa Indonesia bagi warga negara asing yang belajar di Indonesia masih kerapkali kita temui di berbagai daerah. Hal ini berkebalikan dengan Jepang, dimana negeri sakura tersebut mewajibkan pelatihan bahasa Jepang bagi warga negara asing yang belajar di negeri tersebut. Masyarakat Jepang merasa bangga dengan bahasa yang mereka gunakan, dan justru dengan arogansi bahasa itulah, kita dapat melihat cerminan jati diri dan karakter yang kuat dari bangsa tersebut.

b)Terlalu Banyak Persaingan
Selain sebagai bahasa nasional, peran bahasa Indonesia sebagai bahasa negara pun semakin termarginalkan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang berkedudukan sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, alat perhubungan pada tingkat nasional, serta alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi terasa belum maksimal digunakan. Bahasa Indonesia seperti kurang menarik untuk dieksplorasi oleh para penggunanya. Kompetisi global membuat bahasa asing, contohnya  bahasa Inggris makin marak diminati, berkebalikan dengan minat terhadap bahasa Indonesia. Menurut Alwasilah (2007), tujuan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia adalah mempersiapkan pelaku dan pelibat komunikasi abad ke-21 sebagai abad kesejagatan dan persaingan. Bahkan dikatakan pula penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris adalah strategi kebudayaan agar mereka dapat bersaing dengan bangsa lain. Kedudukan Indonesia sebagai negara berkembang menyebabkan perdagangan bebas mempunyai pengaruh yang besar terhadap pola interaksi pelaku pasar dan dengan keterbatasan pembatasan budaya asing yang masuk, perusahaan multinasional berlomba-lomba untuk menerapkan standar kompetensi penguasaan bahasa asing. Bahasa Indonesia dianggap tidak telalu penting untuk diperhatikan, distandardisasi dan dipelajari lebih dalam. Padahal menurut Suhendra dan Supinah (1997), seperti halnya tujuan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia yang diadakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia yang telah dibahas di atas, sebagai bahasa resmi  kenegaraan, penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan faktor yang menentukan dalam pengembangan ketenagaan seperti penerimaan karyawan baru dan kenaikan pangkat.

c)Peran Kita sebagai Warga Negara
Suhendar dan Supinah (1997) menyatakan bahwa unsur-unsur bahasa yang tidak diperlukan disebabkan oleh kekaburan pembedaan kedudukan. Kedudukan bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional menjadi semakin kabur jika bercampur aduk dengan bahasa Ibu dan bahasa asing. Pendidikan bahasa Indonesia seorang anak dimulai dari lingkungan keluarga. Selain bahasa ibu yang sering digunakan orangtua sebagai bahasa pengantar, sebaiknya orang tua dapat memperkenalkan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Penanaman bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan sebagai penghubung dapat dilakukan semenjak dini, sementara bahasa ibu tetap dapat dilestarikan dan diajarkan berdasarkan kondisi lingkungan. 


Nama : Yopi Winarko
NPM : 18110685
Kelas : 3KA34

Pengaruh Bahasa Asing dalama Perkembangan Bahasa Indonesia


Jaman semakin berkembang dan era globalisasipun tidak dapat dipungkuri oleh bangsa Indonesia. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, bahasa asing sudah sangat jelas berpengaruh terhadap bahasa Indonesia. Bahasa asing yang sangat signifikan mempunyai pengaruh yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Adanya tuntutan yang mengharuskan rakyat Indonesia untuk mempelajari bahasa ini. Oleh karena itu, terjadi dampak-dampak dari bahasa asing (dalam kasus ini penulis menggunakan studi kasus bahasa Inggris) terhadap bahasa Indonesia secara umum. Berikut merupakan pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia yang penulis rasakan.

Setiap pengaruh tentu akan menghasilkan suatu hal yang positif ataupun negatif. Dalam konsep agama Hindu dikenal dengan adanya hukum rwa bhineda (hal yang berlawanan), hal tersebut pasti terjadi pada semua kasus. Pada tulisan ini, penulis akan mengemasnya dalam dua pengaruh yaitu positif dan negatif. Pengaruh positif bahasa asing terhadap bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut :


Menambah perbendaharaan bahasa Indonesia dengan adanya kata serapan. Dengan ini bahasa Indonesia bisa semakin berkembang karena adanya tuntutan jaman (era globalisasi). Kata serapan ini sendiri merupakan kata dalam bahasa asing yang telah di-Indonesia-kan. Contoh kata serapan yang sering kita gunakan, artist [bahasa Inggris] – artis [bahasa Indonesia]. Jadi terlihat bahwa bahasa Indonesia akan semakin kaya dengan adanya kata-kata baru yang berasal dari bahasa asing.


Mungkin hal ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia dapat bersaing secara global dengan penggunaan bahasa asing yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Sedangkan untuk pengaruh negatif yang penulis rasakan adalah sebagai berikut :


Mulai tergesernya bahasa Indonesia karena sebagian besar masyarakat Indonesia lebih mementingkan untuk mempelajari bahasa asing yang lebih menjanjikan untuk kedudukan dan taraf ekonomi yang lebih baik. Sebagai contoh, sebagian besar (hampir semua) perusahaan mengutamakan pelamar dapat berbahasa Inggris tetapi jarang perusahaan yang mengutamakan dapat berbahasa Indoensia.


Tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi kacau karena adanya pengaruh bahasa asing. Hal ini terlihat dari terciptanya bahasa kombinasi (gado-gado) karena pada saat ini menjadi suatu tren, seperti contoh open house dan stop maupun adanya gabungan kalimat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Hal lain yang terlihat yaitu tidak diperhatikannya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa baku), penggunaan bahasa Indonesia tidak tertata dan digunakan dalam tujuan agar bisa dimengerti saja.

Pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia di jaman globalisasi ini tidak dipungkuri dapat menyebabkan pengaruh positif maupun negatif. Pada situasi bangsa Indonesia saat ini yang masih merupakan negara berkembang sehingga menyarankan penggunaan bahasa asing agar dapat bersaing dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Tetapi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa juga tidak boleh diabaikan dan tetap harus dipertahankan keberadaanya (dalam konteks bahasa baku atau bahasa Indoensia yang baik dan benar). Semua itu tergantung kembali kepada setiap individu masyarakat Indonesia dan jangan sampai bahasa asing menggeser bahasa nasional bangsa Indonesia.


Kata-kata serapan memang menambah pembendeharaan kosa-kata bahasa Indonesia. Namun, penyerapan atau peminjaman kata-kata asing tersebut juga akan menimbulkan kerancuan, keragu-raguan, atau kekeliruan.
Contoh:
(a)   Akses dan Ekses
Dua kata ini memiliki kemirpan dalam ejaannya, tetapi memiliki arti yang berbeda.
ð>  Akses berasal dari access yang berarti jaln penghubung, kemudahan untuk mendapatkan sesuatu, kemudahan untuk menemui seseorang.
ð>  Ekses berasal dari kata Excess yang berarti berlebihan atau kelebihan, lebih dari seharusnya, perilaku yang melanggar moralitas dan kemanusiaan.


(b)  Even dan Event
ð>  Kata even memiliki  arti rata, datar, genap, ama, bahkan.
ð>  Kata Event mengandung arti pertistiwa,kejadian,pertandingan.


(c)   Moment atau momen dan momentum
ð>  Moment atau momen berkaitan dengan waktu
ð>  Momentum berkaitan dengan gerak, dorongan, dan kekuatan.


(d)   Reformasi dan Anarki
ð>  Reformasi berasal dari kata to reform yang berarti memperbaiki (menjadi lebih baik). Namun, reformasi juga berarti perbaikan dalam tatanan social, politik, pemerintahan, dll.
ð>  Anarki berasal  dari kata anarchy berarti kekacauan. Selain itu, anarki juga mengabaikan atau tidak mengakui adanya hokum peraturan dan kekuasaan pemerintah.
Dari penjelasan tersebut, jelaslah bahwa anarki bertentangan dengan reformasi dan bukan bagian dari reformasi.



(a)   Legal dan Legimate
Dalam bahasa Indonesia, kedua kata ini memiliki arti sah (sah menurut hukum atau konstitusi).  Lawan kata legal adalah illegal atu illegal, sedangkan lawan kata dari legitimate adalah illegitimate.
ð>  Legal biasanya berkaitan dengan hokum, misalnya pemalsuan ijazaah adalah perbuatan illegal.

ð>  Kata legitimate biasanya digunakan untuk pemerintahan, misalnya pemerintah yang legitimate merupakan pemerintahan yang dipilih oleh rakyat.



(b)   Kerancuan dalam proses penyerapan


ð>   Pada harian Pikiran Rakyat yang terbit tanggal 18 November 2000, pada halaman 4 (empat) terdapat judul berita sebagai berikut : “Karetaker Gubernur Banten Hari ini Dilantik Mendagri”.  Kata caretaker dipakai sebagai pengganti  caretaker (baca:keteike) yang artinya pejabat sementara. Penyerapan seperti ini jelas tidak benar.


ð>  Akhir-akhir ini banyak pejabat atau petinggi Negara menggunakan gabungan kata”kebohongan politik”. Bandingkan dengan kata-kata berikut:
-          Public opinion = opini pubic =pendapat umum.
-          Public figure = tokoh public = tokoh masyarakat.
Jadi, kata “kebohongan publik” = public lie = kebohongan rakyat. Namun, rakyat berbohong kepada siapa?  Agar tidak menimbulkan kerancuan, sebaiknya kata tersebut dinyatakan berbohong kepada rakyat atau tidak mengatakan yang sebenarnya kepada rakyat.



(c)   Okay
Dalam bahasa Inggris kata ‘okay’ berarti ‘lumayan’, ‘cukuo baik’, atau ‘saya setuju’, tergantung dengan konteks .


ð>   A: Why don’t we go to shop?     ==>   A: Anda ingin ke toko?
B: Okay                                                           B: Oke
Dalam konteks ini kata okay dan oke mengandung arti yang sama.


ð>  Oh, that place is okay I guess.  ==>     Tempat itu lumayan menurut indah menurut saya.
Dalam konteks ini arti dari kata ‘okay’ dan ‘oke’ berbeda. Sejak kata ‘oke’ masuk bahasa Indonesia artinya sudah berubah terlalu jauh untuk digunakan untuk terjemahan langsung dalam contoh ini.


ð>   Who okayed this deal?  ==>         Siapa yang menandatangani persetujuan ini?
Pennggunaan ‘okay’ ini belum terbiasa dalam bahasa Inggris, jadi tidak aneh bahwa artinya tidak ada dalam bahasa Indonesia.


Dari contoh di atas, dapat diketahui ada terdapat perbedaan di antara ‘oke’ dan ‘okay’. Kata ‘oke’ dapat diartikan ’saya dapat’  atau  ‘unggul’ tidak ada dalam bahasa Inggris. Contoh penggunaannya dapat dilihat dalam slogan stasiun televise RCTI, ‘Semakin Oke”. Jika kata ‘oke’ masih ada artinya sama dengan kata ‘okay’ dalam bahasa Inggris, penggunaan ini tidak mungkin, karena tidak ada kampanye iklan yang harap meyakinkan penontonnya bahwa acaranya “semakin lumayan”.
Dari beberapa  contoh di atas terlihat jelas bahwa bahasa Inggris sangat mempengaruhi pemakaian kosa-kota dan bahkan struktur bahasa  Indonesia. Banyak kata yang mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi terkadang dapat  menimbulkan kerancuan dalam pemakaiannya. Bahkan, pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sering digabungkan dalam satu rangkaian kalimat. Hal ini terjadi  supaya  orang yang menggunakannya akan terlihat lebih modern.
Penyerepan kosa-kata tersebut dapat menambah pembendaharaan kosa-kota Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mempermudah kita  berinteraksi  khususnya kepada negar-negara lain. Namun.penyerapan kosa-kota  tersebut  jangan diterima  begitu saja. Dalam proses penyerapan harus dapat dilakukan dengan selektif, supaya karakteristik dari bahasa Indonesia tidak akan hilang.



Nama : Yopi Winarko
NPM : 18110685
Kelas : 3KA34