Minggu, 24 Oktober 2010

Mengunjungi Museum Negeri Kupang mengenal ragam Budaya & Sejarah NTT

Memasuki gedung yang terletak tepat di Kota Kupang ini, kita mendapati sebuah Bendera Merah Putih yang sangat besar yaitu sepanjang 1000 Meter yang terletak didalam kaca yang besar. Bendera yang pernah diarak keliling kota Kupang ini adalah pemberian Front Pembela Tanah Air pimpinan Eurico Guiteres sebagai bukti mereka cinta kepada tanah air, Indonesia pasca Jajak Pendapat di Timor Timur.

Beranjak ke bagian lain, kita dapat melihat peta suku yang ada di NTT yaitu sebanyak 12 suku diantaranya Suku Bajawa, Ende, Sikka, Rote, Helong, Dawan, Kemak, Marae, Alor,Komodo, Sumba dan lain-lain. Kemudian kita akan dikenalkan dengan 10 macam jenis koleksi diantaranya Koleksi Arkeologika berupa barang-barang Arkeologi seperti Replika Tengkorak Homo Floresiensis yang ditemukan di Kecamatan Ruteng, Manggarai pada tanggal 7 September 2003. Kemudian pada bagian lain jenis koleksi Etnografika berupa suku-suku yang ada di NTT, disini kita dapat menyaksikan koleksi pakaian adat dan tenunan masyarakat di tiap-tiap suku di NTT.



Koleksi Numismatika berupa Koleksi Mata Uang kuno, Koleksi Heraldika yaitu koleksi tanda jasa.

Dibagian lain kita dapat menjumpai replika Kapal Eropa yang datang di Tanah Air khususnya Pulau Timor. Dan juga Koleksi Sejarah atau Historika.

Mengunjungi Museum negeri Kupang dengan mempelajari lebih banyak tentang masyarakat NTT kita hanya merogoh kantong sebesar Rp. 750,-, sebuah harga yang sangat murah untuk ilmu pengetahuan yang begitu besar. Saat ini museum dikelola oleh Dinas Pariwisata Provinsi NTT ini buka setiap hari kerja dari Pukul 08.00 hingga 16.00. Kenali ragam budaya serta kekayaan NTT dengan mengunjungi Museum Negeri Kupang.


Nama : Yopi Winarko
NPM : 18110685
Kelas : 1KA31

Senin, 18 Oktober 2010

Tugas Ilmu Sosial Dasar Tentang Sosial Budaya Masyarakat

                      PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DALAM MASYARAKAT


A. Perubahan Sosial & Budaya

Masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan. Perubahan yang
terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, tetapi dapat juga menuju ke arah
kemunduran. Terkadang perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung dengan
cepat, sehingga membingungkan dan menimbulkan ”kejutan budaya” bagi
masyarakat. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti
peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan,
bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.
1. Peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan,
    alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan transportasi.
    Sebagai contoh, pada zaman nenek moyang kita memasak makanan
    dengan cara membakarnya, sekarang di zaman modern memasak
    makanan menggunakan alat modern seperti oven atau membeli
    makanan yang diawetkan.
2. Mata pencaharian dan sistem ekonomi meliputi pertanian,
    peternakan, dan sistem produksi. Sebagai contoh, kaum laki-laki
    bekerja dengan cara berburu atau pekerjaan lainnya, sedangkan kaum
    perempuan tinggal di rumah mengurus rumah tangga dan mengasuh
    anak. Sekarang kaum perempuan dapat juga bekerja dan mata
    pencaharian untuk kaum laki-laki tidak hanya berburu saja, tetapi
    sudah beragam jenisnya.
3. Sistem kemasyarakatan mencakup sistem kekerabatan, organisasi
   politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan. Sebagai contohnya,
    pada masa kehidupan belum begitu kompleks orang-orang yang ada
    ikatan darah atau keluarga selalu hidup bersama dalam satu rumah.
    Saat ini ikatan masyarakat tidak hanya berdasarkan hubungan
    kekerabatan, tetapi juga karena profesi, dan hobi yang sama seperti
    ikatan motor gede (MOGE), orari (radio amatir).
4. Bahasa dahulu disampaikan secara lisan. Sekarang bahasa dapat
    disampaikan melalui beragam media, seperti tulisan, sandi, dan
    sebagainya.
5. Kesenian mencakup seni rupa, seni suara, dan seni tari. Sebagai
    contoh, orang Jawa menganggap bahwa sebuah rumah yang indah
    jika bernuansa gelap, sekarang masyarakat Jawa banyak menyukai
    rumah yang bernuansa terang ataupun pastel.
6. Sistem pengetahuan berkaitan dengan teknologi. Dahulu kala sistem
    pengetahuan hanya berpedoman pada alam atau peristiwa alam.
    Sekarang ini sistem pengetahuan terus berkembang seiring
    berkembangnya teknologi.
7. Religi atau sistem kepercayaan dahulu kala berwujud sistem
    keyakinan dan gagasan tentang dewa, roh halus, dan sebagainya.
    Oleh karena itu, segala kegiatan manusia dikaitkan dengan
    kepercayaan berdasarkan getaran jiwa. Namun, sekarang aktivitas
    manusia banyak yang dikaitkan dengan akal dan logika.

Perubahan di berbagai bidang sering disebut sebagai perubahan sosial dan
perubahan budaya karena proses berlangsungnya dapat terjadi secara
bersamaan. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur
sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat.
Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu
ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan
manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya
komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan
jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor
eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh
kebudayaan masyarakat lain. Ada pula beberapa faktor yang menghambat
terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan
masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang
sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat
dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika
terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis;
dan pengaruh adat atau kebiasaan.


B. Dampak Perubahan Sosial Budaya
Adanya perubahan sosial budaya secara langsung atau tidak langsung akan
memberikan dampak negatif dan positif.

a. Akibat Positif ; Perubahan dapat terjadi jika masyarakat dengan
kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. Keadaan
masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut
adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan
disebut integrasi.

b. Akibat Negatif ; Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan
kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan gerak
perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan
disintegrasi. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan sosial
budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang bersangkutan.


Apabila perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan
atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif.
Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh
pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.


C. Perilaku Masyarakat Sebagai Akibat Perubahan Sosial Budaya

Adanya perubahan baru bisa mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan
ideologi suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya dapat mengarah pada halhal
positif (kemajuan) dan negatif (kemunduran). Hal ini tentu saja memengaruhi
pola dan perilaku masyarakatnya. Berikut ini hal-hal positif atau bentuk kemajuan
akibat adanya perubahan sosial budaya :

1. Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan
zaman.
2. Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah dan rasional.
3. Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat membantu aktivitas
manusia.
4. Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan
ideal.










Berikut ini hal-hal negatif atau bentuk kemunduran akibat adanya perubahan
sosial budaya :

1. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang
terkadang tidak sesuai dengan kaidah budaya-budaya nasional.
2. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan
kemajuan budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun
dari sisi pola kehidupannya (cultural lag atau kesenjangan budaya).
3. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang makin
kompleks.
4. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya
kesadaran bergotong-royong di dalam kehidupan masyarakat kota.



(sumber: http://sosial-budaya.blogspot.com/2009/09/perubahan-sosial-budaya-dalam.html)

Nama : Yopi Winarko
NPM : 18110685
Kelas : 1KA31
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

Jumat, 08 Oktober 2010

Tugas Meringkas Artikel yang berhubungan Dengan ISD

Banjir Bandang di Wasior
Dokter Ahli Bedah Tulang Mulai Didatangkan untuk Bantu Korban Luka  


Pertolongan kesehatan terhadap korban banjir di Wasior mengalami kendala karena fasilitas kesehatan di Wasior banyak yang mengalami kerusakan parah. Dua puskesmas rusak berat akibat banjir tersebut. Sementara, satu buah rumah sakit hancur terendam lumpur. Hal ini membuat posko kesehatan 'dadakan' yang dibangun di lokasi terasa sangat penting. Mengingat dua rumah sakit rujukan lain yang jaraknya cukup jauh. Sementara itu, Kemenkes juga terus mengirim bantuan tenaga medis. Hingga saat ini, tim dokter ahli bedah tulang dari Jayapura dan Makassar sudah dikirim ke RS Nabire untuk membantu penanganan korban luka.

"Semua pasien yang dirujuk sudah ditangani dengan adekuat. Ada satu orang yang harus diamputasi. Kami sekaligus memberikan bantuan Orthopaedic setelah ke RS. Sementara ini telah diperbantukan Orthopaed dari Jayapura, dan direncanakan shifting Orthopaed dari Makassar," tegas Mudjiarto. Untuk bantuan lainnya, Kemenkes sedang mengirim 1,5 ton obat-obatan ke Wasior. Bantuan tersebut khusus untuk membantu sekitar ribuan pengungsi yang tersebar di Nabire dan Manokwari. Kemenkes juga memberikan bantuan untuk operasional peralatan kesehatan berupa uang tunai sebesar Rp 50 juta. Banjir bandang melanda kota Wasior, Papua Barat, pada Senin 4 Oktober lalu. Sejumlah korban tewas dan selamat yang ditemukan oleh Tim SAR gabungan dari Polda dan Kodam Papua terapung di laut akibat terseret air bah. Institut Hijau Indonesia mengatakan bencana di Wasior masuk kategori bencana ekologis. Pemicunya adalah kerusakan dan perubahan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir di wilayah itu.


(sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/10/09/070307/1459718/10/dokter-ahli-bedah-tulang-mulai-didatangkan-untuk-bantu-korban-luka?991102605)



Nama : Yopi Winarko
NPM : 18110685
Kelas : 1KA31
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

Rabu, 06 Oktober 2010

Tugas Artikel Yang Berhubungan ISD

                               Seorang Duda Gauli Siswi SMP Hingga Hamil 6 Bulan

Nganjuk - Sekilas tak ada yang salah dari seorang Taufiq Hidayat. Dia seperti pria kebanyakan, penyayang dan juga pemuja wanita.

Namun lelaki berusia 28 tahun, warga Desa Tanampuh, Kecamatan Rejoso, Nganjuk, yang berstatus duda harus berurusan dengan aparat kepolisian setempat. Dia diamankan atas sangkaan melakukan perbuatan cabul terhadap Sekar-bukan nama sebenarnya.

Akibat perbuatannya, sang gadis yang berusia 15 tahun itu hamil 6 bulan dan membuatnya berhenti dari sekolah.

Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Ariawibawa Anggakusuma, membenarkan penangkapan Taufiq. Saat ini Taufiq menjalani pemeriksaan. "Iya, dia kami tangkap semalam di rumahnya," kata Ariawibawa saat ditemui wartawan di mapolres, Rabu (6/10/2010).

Dari hasil pemeriksaan sementara, Ariawibawa mengungkapkan, perbuatan cabul tersebut berawal dari perkenalan antara tersangka dan korban sekitar setahun silam. Merasa memiliki rasa saling tertarik, keduanya sepakat menjalin kasih.

Sayangnya, dalam perjalanan kisah cinta dua insan muda iniu, pelaku mempunyai pikiran yang bejat. Dia meniduri Sekar yang masih bau kencur.

Kehamilan Sekar diketahui orangtuanya yang curiga pada perubahan bentuk tubuh anaknya. Setelah didesak, korban mengaku hamil 6 bulan yang diakibatkan dari persetubuhannya dengan tersangka. Mendapati kenyataan tersebut, orangtua korban langsung melapor ke Mapolres Nganjuk.

"Kami terima laporan ini sekitar sebulan lalu, dan dari pengejaran yang kami lakukan, hasilnya baru didapat semalam," tandas Ariawibawa.

Akibat perbuatannya tersangka saat ini mendekam di sel tahanan Mapolres Nganjuk. Dia dijerat dengan Pasal 81 ayat 1 UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002, tentang tindak pidana melakukan perbuatan cabul dengan anak di bawah umur. "Ancaman hukuman maksimalnya 12 tahun," pungkas Ariawibawa.

(sumber: http://surabaya.detik.com/read/2010/10/06/190312/1457354/475/seorang-duda-gauli-siswi-smp-hingga-hamil-6-bulan?y991103465)

Nama : Yopi Winarko
NPM : 18110685
Kelas : 1KA31
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

Tugas Ilmu Sosial Dasar

                                                                 Ilmu Sosial Dasar

 Pengertian Ilmu Sosial Dasar

ISD adalah pengetahuan yang menelaah masalah sosial dari berbagai ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu seperti ekonomi, geografi, antropologi dan psikologi dan ISD bukan disiplin ilmu tersendiri karena ISD tidak mempunyai obyek metode ilmiah tersendiri.

 Tujuan ISD
• Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
• Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usahamenanggulanginya.
• Menyadari masalah sosial bersifat kompleks.
• Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
• Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.

 Hubungan ISD dengan IPS
Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan maupun perbedaan sebagai berikut :

Persamaan ISD dengan IPS :
• Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
• Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
• Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Perbedaan ISD dengan IPS :
• Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
• Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
• Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).


 Ruang Lingkup ISD
Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataankenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu :

• Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.
• Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan­kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial. Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep "keanekaragaman" dan kosep "Kesatuan sosial". Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas, maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :
o Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual atau kelompok/golongan.
o Persamaan dan perbedaan kepentingan.
Persamaan dan perbedaan itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerja-sama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.
• Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan. Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan. Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan. Dari ke delapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
o Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
o Masalah pemuda dan sosialisasi.
o Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
o Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
o Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
o Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
o Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
o Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.


Nama : Yopi Winarko
NPM : 18110685
Kelas : 1KA31
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar